Jumat, 19 Maret 2010

Maraknya Aksi Terorisme di Indonesia

Aksi terorisme yang semakin gencar di lakukan oleh para teroris di tanah air, makin membuat semua orang resah. Mereka kerap melakukan aksi-aksi teror berupa bom bunuh diri di sejumlah tempat strategis yang di antaranya merupakan tempat kunjungan wisatawan asing. Para teroris yang mengusung tekad melakukan balas dendam terhadap Amerika dengan merusak fasilitas-fasilitas yang meiliki unsur Barat khususnya Amerika. Para teroris diketahui adalah anggota Jamaah Islamiyah dengan menggemakan semangat “JIHAD” atau mati di jalan Allah.
Beberapa waktu yang lalu para teroris ini melakukan peledakan aksi bom bunuh diri di Hotel JW.Marriot dan Ritz Charlton, yang diduga terkait dengat kedatangan klub sepak bola Inggis, Manchester United (gara-gara teror ini, akhirnya gak jadi dateng...padahal udah ngarep nonton bintang-bintang MU maen lawan timnas di Senayan). Baru-baru ini pun tersiar kabar bahwa para teroris itu akan kembali melakukan aksi mereka dalam waktu dekat ini. Hal ini dikaitkan dengan kedatangan presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang akan melakukan kunjungan ke Indonesia 20-22 Mei mendatang.
Saya menganggap pandangan hidup para teroris dengan istilah jihadnya itu sudah bergeser dari ajaran agama Islam, yang mementingkan hak-hak hidup manusia, berkehidupan yang damai. Mereka di ajarkan teori-teori yg salah mengenai islam. Entah apa yang ada di benak para teroris itu sehingga mau melakukan aksi bom bunuh diri yang justru menewaskan banyak orang yang tak bersalah, Subhanallah. Apalah pandangan seluruh dunia saat ini terhadap indonesia, yang berpenduduk muslim terbesar di dunia mengenai hal ini.
Serangan terhadap umat Islam berkaitan dengan isu dan pemberitaan terorisme di berbagai media pun semakin merebak setelah ‘keberhasilan’ Polri melalui Densus 88-nya menumpas beberapa petinggi teror beberapa tahun terakhir, termasuk beberapa tahun yang lalu. Publik nasional maupun internasional seakan-akan semakin memojokkan Islam itu sendiri. Hal ini perlu kita sadari karena anggapan tersebut akan semakin menjadikan umat Islam bersikap ‘anti’ terhadap Islam itu sendiri. Kita sebagai muslim yang mengerti mana jalan jihad yang baik, hendaknya tetap membawa semangat jihad tersebut dan berusaha memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Tidak semata-mata mengikuti opini publik yang menjauhkan kita dari nilai Islam itu sendiri.

*(rifki)

Tidak ada komentar: